Rabu, 04 Februari 2015



A.  Uji Persyaratan Analisis Data
1.    Uji Normalitas
Penelitian ini adalah penelitian sampel dengan mencari λ atau penyimpangan salah satunya adalah dengan uji normalitas. Karena datanya berbentuk interval dan sampelnya diambil secara acak maka digunakan uji Kolomograv-Smirnov. Peneliti menggunakan uji Kolomogrov-Smirnov pada uji normalitas, karena lebih sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Konsep dasar dari uji normalitas Kolomogrov-Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolomogrov-Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Sedangkan yang dimaksud dengan uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui sebaran data penelitian yang telah dilakukan. Untuk mengetahui apakah datanya normal, mendekati normal atau tidak normal. Data yang normal atau mendekati normal menandakan data dapat digunakan dalam penelitian. Untuk mengetahui apakah datanya normal, mendekati normal atau tidak normal pengujian normalitas data hasil penelitian dengan uji Kolomogrov-Smirnov, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.    Perumusan hipotesis
Ho : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
b.    Data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar
c.    Menentukan kumulatif proporsi (kp)
d.   Data ditransformasikan ke skor baku
e.    Menentukan luas kurva Z (Z – tabel)
f.     Menentukan a1 dan a2 :
a1 : selisih Z tabel dan kp pada batas atas (a2=absolut(kp-z-tab))
a2 : selisih Z tabel dan kp pada batas bawah (a1=absolut (a2-fi/n)
g.    Nilai mutlak maksimum dari a1 dan a2 dinotasikan dengan D0
h.  Menentukan harga D-tabel
i.   Kriteria pengujian
Jika D0 ≤ D- tabel maka H0 diterima
Jika D0 ≥ D- tabel maka H0 ditolak
kesimpulan
D0 ≤ D- tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
D0 ≥ D- tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
(Kadir, 2010 : 109).
2.    Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Pengujian homogenitas sampel menjadi sangat penting apabila peneliti bermaksud melakukan generalisasi untuk hasil penelitiannya serta penelitian yang data penelitiannya diambil dari kelompok-kelompok terpisah yang berasal dari satu populasi (Arikunto, 2010: 364). Dalam menguji homogenitas sampel, pengetesan didasarkan atas asumsi bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut cukup homogen.

Uji homogenitas ini menggunakan uji Bartlett, karena data yang akan di uji berbentuk data interval dan mempunyai jumlah derajat bebas dengan perlakuan yang sama. Uji Bartlett memiliki langkah-langkah sebagai berikut.
1.    Menghitung varians gabungan dari semua sampel dengan rumus:
S2 =
2.    Menghitung harga satuan B dengan rumus:
B = (log S2) Ʃ (ni-1)
3.    Uji Bartlett menggunakan statistik Chi Kuadrat dengan rumus:
x2 = (in 10)
(Sudjana: 2005: 263)
Dengan in 10 = 2,3026, disebut logaritma asli dari bilangan 10. Kriteria pengujian adalah jika x2hitung < x2tabel dan  = 0,05 dk = (k – 1) maka varians populasi terbesar bersifat homogeny (Sudjana, 2005:263). Pada analisis regresi, persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat regresi untuk setiap pengelompokan berdasarkan variabel terikatnya memiliki varians yang sama.

0 komentar:

Posting Komentar