A. Uji Persyaratan Analisis Data
1.
Uji
Normalitas
Penelitian
ini adalah penelitian sampel dengan mencari λ atau penyimpangan salah satunya
adalah dengan uji normalitas. Karena datanya berbentuk interval dan sampelnya
diambil secara acak maka digunakan uji Kolomograv-Smirnov.
Peneliti menggunakan uji Kolomogrov-Smirnov
pada uji normalitas, karena lebih sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan
persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi
pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Konsep dasar dari uji normalitas
Kolomogrov-Smirnov adalah dengan
membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi
normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke
dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolomogrov-Smirnov adalah uji beda
antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Sedangkan yang
dimaksud dengan uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui
sebaran data penelitian yang telah dilakukan. Untuk mengetahui apakah datanya
normal, mendekati normal atau tidak normal. Data yang normal atau mendekati
normal menandakan data dapat digunakan dalam penelitian. Untuk mengetahui
apakah datanya normal, mendekati normal atau tidak normal pengujian normalitas
data hasil penelitian dengan uji Kolomogrov-Smirnov,
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Perumusan
hipotesis
Ho : sampel
berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : sampel
berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
b.
Data
diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar
c.
Menentukan
kumulatif proporsi (kp)
d.
Data
ditransformasikan ke skor baku
e.
Menentukan
luas kurva Z (Z – tabel)
f.
Menentukan
a1 dan a2 :
a1 :
selisih Z tabel dan kp pada batas atas (a2=absolut(kp-z-tab))
a2 :
selisih Z tabel dan kp pada batas bawah (a1=absolut (a2-fi/n)
g.
Nilai
mutlak maksimum dari a1 dan a2 dinotasikan dengan D0
h. Menentukan harga D-tabel
i. Kriteria pengujian
Jika D0
≤ D- tabel maka H0 diterima
Jika D0
≥ D- tabel maka H0 ditolak
kesimpulan
D0 ≤
D- tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
D0 ≥
D- tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
(Kadir, 2010 : 109).
2.
Uji
Homogenitas
Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh seragam tidaknya variansi
sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Pengujian homogenitas
sampel menjadi sangat penting apabila peneliti bermaksud melakukan generalisasi
untuk hasil penelitiannya serta penelitian yang data penelitiannya diambil dari
kelompok-kelompok terpisah yang berasal dari satu populasi (Arikunto, 2010:
364). Dalam menguji homogenitas sampel, pengetesan didasarkan atas asumsi bahwa
apabila varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh
berbeda, maka sampel-sampel tersebut cukup homogen.
Uji homogenitas ini
menggunakan uji Bartlett, karena data
yang akan di uji berbentuk data interval dan mempunyai jumlah derajat bebas
dengan perlakuan yang sama. Uji Bartlett memiliki
langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menghitung
varians gabungan dari semua sampel dengan rumus:
S2 =
2. Menghitung
harga satuan B dengan rumus:
B = (log S2)
Ʃ (ni-1)
3. Uji
Bartlett menggunakan statistik Chi Kuadrat dengan rumus:
x2 = (in 10)
(Sudjana: 2005: 263)
Dengan in 10 = 2,3026, disebut
logaritma asli dari bilangan 10. Kriteria pengujian
adalah jika x2hitung < x2tabel dan
=
0,05 dk = (k – 1) maka varians populasi terbesar bersifat homogeny (Sudjana,
2005:263). Pada analisis regresi,
persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat regresi untuk setiap
pengelompokan berdasarkan variabel terikatnya memiliki varians yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar